Kamis, 09 Mei 2013

PEMILIHAN BUKU TEKS




A.    Pendahuluan
            Kegiatan memilih buku teks pelajaran merupakan salah satu tugas pendidik. Pilihan ini selanjutnya diusulkan kepada kepala sekolah untuk ditetapkan penggunaannya di satuan pendidikan tempat ia bekerja. Kekuatan penetapan ini paling singkat untuk kurun waktu lima tahun. Penetapan buku teks ini perlu diketahui oleh peserta didik agar ia dan orangtua atau wali siswa yang ingin memilikinya dapat mencari buku tersebut di toko buku. Penetapan itu dapat dimanfaatkan pula jika ada pihak lain yang bermaksud baik untuk membantu penyediaan buku teks di perpustakaan sekolah. 

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 43 mensyaratkan bahwa ”Jumlah buku teks pelajaran di perpustakaan dinyatakan dalam rasio minimal jumlah buku teks pelajaran untuk masing-masing mata pelajaran di perpustakaan satuan pendidikan untuk setiap peserta didik” (Pusat Data dan Informasi Balibang Depdiknas, 2005). Hal ini berarti bahwa kepemilikan buku teks pelajaran harus mencapai rasio 1:1, atau satu buku teks pelajaran diperuntukkan bagi seorang peserta didik. Namun demikian, buku teks pelajaran yang digunakan di sekolah-sekolah harus memiliki kebenaran isi, penyajian yang sistematis, penggunaan bahasa dan keterbacaan yang baik, dan grafika yang fungsional. Kelayakan ini ditentukan oleh penilaian yang dilakukan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2007 telah menetapkan buku teks pelajaran yang memenuhi standar kelayakan. Pada tahun 2008 BSNP menilai buku teks pelajaran yang memiliki kelayakan atau memenuhi standar nasional.

A.    Pengertian Buku Teks
Buku teks merupakan salah satu jenis buku pendidikan. Menurut Muslich, buku teks adalah buku yang berisi uraian bahan tentang mata pelajaran atau bidang studi tertentu, yang disusun secara sistematis dan telah diseleksi berdasarkan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran, dan perkembangan siswa, untuk diasimilasikan.
Pendapat senada juga disampaikan oleh Loveridge sebagai berikut. “Buku teks adalah buku sekolah yang memuat bahan yang telah diseleksi mengenai bidang studi tertentu, dalam bentuk tertulis yang memenuhi syarat tertentu dalam kegiatan belajar mengajar, disusun secara sistematis untuk diasimilasikan”
Chambliss dan Calfee (1998) menjelaskannya secara lebih rinci. Buku teks adalah alat bantu siswa untuk memahami dan belajar dari hal-hal yang dibaca dan untuk memahami dunia (di luar dirinya). Buku teks memiliki kekuatan yang luar biasa besar terhadap perubahan otak siswa. Buku teks dapat mempengaruhi pengetahuan anak dan nilai-nilai tertentu.
Sementara itu Direktorat Pendidikan Menengah Umum (2004: 3) menyebutkan bahwa buku teks atau buku pelajaran adalah sekumpulan tulisan yang dibuat secara sistematis berisi tentang suatu materi pelajaran tertentu, yang disiapkan oleh pengarangnya dengan menggunakan acuan kurikulum yang berlaku. Substansi yang ada dalam buku diturunkan dari kompetensi yang harus dikuasai oleh pembacanya.
Menurut Tarigan (1986) menyimpulkan beberapa hal mengenai buku pelajaran adalah sebagai berikut: a) Buku teks itu selalu buku pelajaran yang ditujukan bagi siswa pada jenjang pendidikan tertentu, b) Buku teks itu selalu berkaitan dengan bidang studi tertentu, c) Buku teks itu selalu buku yang standar, d) Buku itu biasanya disusun dan ditulis oleh para pakar (ahli, ekspert) di bidangnya masing-masing, e) Buku teks itu ditulis untuk tujuan instruksional tertentu, f) Buku teks juga biasanya dilengkapi dengan sarana pengajaran, g) Buku teks itu biasanya ditulis untuk jenjang pendidikan tertentu, h) Buku teks itu selalu ditulis untuk menunjang sesuatu progaram pengajaran.  
Buku teks adalah buku pelajaran yang disusun oleh para ahli atau pakar dalam bidangnya untuk menunjang program pembelajaran yang telah digariskan oleh pemerintah.
B.     Memilih Buku Teks Pelajaran
Buku teks pelajaran yang dinyatakan memiliki kelayakan pakai bagi satuan pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh peraturan menteri. Penetapan ini didasarkan pada hasil penilaian yang dilakukan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Dari hal ini maka akan terdapat sejumlah buku-buku teks yang dinyatakan layak pakai di sekolah untuk semua mata pelajaran pada suatu satuan pendidikan. Setiap sekolah harus menetapkan buku teks yang akan digunakan untuk kurun waktu lima tahun berdasarkan pemilihan yang dilakukan melalui rapat pendidik.

Sejalan dengan hal ini, untuk memilih buku teks yang akan ditetapkan penggunaannya pada suatu satuan pendidikan diperlukan prosedur pemilihan. Salah satu prosedur yang dapat dipilih adalah melalui pertimbangan yang dilakukan oleh para pendidik. Aspek-aspek yang perlu dipertimbangkan adalah kesesuaian materi, penyajian materi, penggunaan bahasa dan keterbacaannya, kualitas latihan dan soal yang disajikan, serta aksesibilitas terhadap buku teks.
 Secara rinci setiap aspek tersebut diuraikan berikut ini:

1.      Kesesuaian Materi
Kesesuaian materi yang terdapat dalam buku teks pelajaran berstandar yang akan dipilih melalui rapat pendidik (rapat guru) dapat dilakukan dengan menggunakan pertimbangan hal-hal sebagai berikut:
a)      Tujuan pembelajaran sesuai dengan kondisi peserta didik serta visi dan misi sekolah; 
b)      Materi yang dikembangkan memiliki kekuatan bagi proses pembelajaran;
c)      Materi memiliki kesejalanan dengan konsep ilmu pendidikan;
d)     Materi akurat, mutakhir, dan sesuai dengan konteks dan kemampuan berpikir peserta didik;
e)      Materi dibahas secara mendalam sesuai dengan keperluan pembelajaran;

2.      Penyajian Materi
Penyajian buku teks merupakan aspek penting untuk dipertimbangkan oleh pendidik
dalam memilih buku teks pelajaran berstandar nasional. Aspek-aspek yang perlu mendapat pertimbangan adalah:
a)        Penyajian peta konsep dan tujuan belajar mudah dipahami oleh peserta didik
b)        Urutan materi dan hubungan antar-materi disajikan sistematis dan logis
c)        Penyajian materi dan ilustrasi/gambar memotivasi peserta didik untuk belajar
d)       Materi disajikan mendorong umpan balik dan refleksi diri peserta didik
e)        Anatomi buku disajikan dengan model yang mudah dipahami peserta didik

3.      Bahasa, Keterbacaan, dan Grafika
Aspek lain yang sangat penting bagi buku teks adalah bahasa yang digunakan. Selain itu aspek keterbacaan (readability) sangat menentukan keterpahaman dan kemenarikan buku teks. Aspek lainnya adalah grafika yang turut pula menentukan kualitas suatu buku teks. Oleh karena itu, dalam memilih buku perlu mempertimbangkan aspek-aspek berikut:
a)        Ketepatan dalam menggunakan pilihan kata dan gaya bahasa
b)        Kalimat yang digunakan pada umumnya mudah dipahami
c)        Paragraf yang disajikan tidak membingungkan
d)       Memiliki keterbacaan yang sesuai dengan usia baca dari peserta didik
e)        Penggunaan tata letak dan tipografi buku dapat meningkatkan pemahaman peserta didik. 
4.      Latihan dan Soal
Salah satu ciri yang membedakan buku teks dengan jenis buku lain adalah ketersediaan latihan dan soal. Oleh karena itu dalam memilih buku teks perlu mempertimbangkan aspek ini. Adapun hal-hal yang perlu mendapat pertimbangan adalah:
a)        Latihan dan soal yang dikembangkan berkualitas dan fungsional
b)        Latihan-latihan sesuai dengan kompetensi dasar yang dibelajarkan
c)        Soal yang digunakan mengukur kemampuan peserta didik secara komprehensif.

5.      Aksesibilitas Terhadap Buku Teks
  Aspek lain yang juga sangat penting dalam memilih buku teks adalah aksesibilitas terhadap buku teks tersebut. Sekalipun aspek-aspek lain telah mendapat pertimbangan, jika aspek ini terabaikan tentu saja masih sangat sulit memiliki buku teks yang telah terpilih itu. Oleh karena itu, dalam memilih buku teks pelajaran perlu mendapat pertimbangan hal-hal berikut:
a)      Buku teks tersebut mudah diperoleh
b)      Harga buku teks terjangkau oleh ketersediaan anggaran atau peserta didik


C.    Kriteria Buku Teks yang Baik
Marakanya buku teks yang beredar di sekolah maupun di pasaran seorang guru harus mampu memilih buku teks yang baik dan sesuai dengan tuntutan kurikulum. Buku teks yang baik adalah buku teks yang berkualitas atau bermutu. Menurut Geene dan Pety ( Tarigan, 1986: 21) menyodorkan sepuluh kategori yang harus dipenuhi buku teks yang berkualitas. Sepuluh kategori tersebut sebagai berikut :
a)      Buku teks haruslah menarik minat siswa yang mempergunakannya.
b)      Buku teks haruslah mampu memberikan motivasi kepada para siswa yang memakainya.
c)      Buku teks haruslah memuat ilustrasi yang menarik siswa yang memanfaatkannya.
d)     Buku teks seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya.
e)      Isi buku teks haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya, lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan terencana sehingga semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu.
f)       Buku teks haruslah dapat menstimuli, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para siswa yang mempergunaknnya.
g)      Buku teks haruslah dengan sadar dan tegas menghindar dari konsep-konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak embuat bingung siswa yang memakainya.
h)      Buku teks haruslah mempunyai sudut pandang atau ”point of view” yang jelas dan tegas sehingga ada akhirnya juga menjadi sudut pandang para pemakainya yang setia.
i)        Buku teks haruslah mamu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan orang dewasa.
j)        Buku teks haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para pemakainya.
Lebih lanjut Tarigan (1986:22) menyebutkan ada sebelas aspek untuk menentukan kualitas buku teks, yaitu (1) memiliki landasan prinsip dan sudut pandang yang berdasarkan teori linguistik, ilmu jiwa perkembangan, dan teori bahan pembelajaran, (2) kejelasan konsep, (3) relevan dengan kurikulum yang berlaku, (4) sesuai dengan minat siswa, (5) menumbuhkan motivasi belajar, (6) merangsang, menantang, dan menggairahkan aktivitas siswa, (7) ilustrasi tepat dan menarik, (8) mudah dipahami siswa, yaitu bahasa yang digunakan memiliki karakter yang sesuai enan tingkat  perkembangan bahasa siswa, kalimat-kalimatnya efektif, terhindar dari makna ganda, sederhana, sopan dan menarik, (9) dapat menunjang mata pelajaran lain, (10) menghargai perbedaan individu, kemampuan, bakat, minat, ekonomi, sosial dan budaya, (11) memantapkan nilai-nilai budi pekerti yang berlaku di masyarakat.
Menurut PP No.19/2005, buku teks yang baik memiliki empat komponen yaitu komponen kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikaan, beserta penjelasannya, sebagaimana diuraikan berikut.
Sebuah buku teks pelajaran yang baik adalah buku yang:
a)      Minimal mengacu pada sasaran yang akan dicapai peserta didik, dalam
hal ini adalah standar kompetensi (SK dan KD). Dengan perkataan lain,
sebuah buku teks pelajaran harus memperhatikan komponen kelayakan isi.
b)       Berisi informasi, pesan, dan pengetahuan yang dituangkan dalam bentuk
tertulis yang dapat dikomunikasikan kepada pembaca (khususnya guru
dan peserta didik) secara logis, mudah diterima sesuai dengan tahapan
perkembangan kognitif pembaca. Untuk itu,  bahasa yang digunakan harus
mengacu pada kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Artinya, sebuah buku teks pelajaran harus memperhatikan komponen
kebahasaannya.
c)      Berisi konsep-konsep disajikan secara menarik, interaktif dan mampu
mendorong terjadinya proses berpikir kritis, kreatif, inovatif dan kedalaman berpikir, serta metakognisi dan evaluasi diri. Dengan demikian sebuah buku teks pelajaran harus memperhatikan komponen penyajian, yang berisi teknik penyajian, pendukung penyajian materi, penyajiannya mendukung pembelajaran.

d)     Secara fisik tersaji dalam wujud tampilan yang menarik dan menggambarkan ciri khas buku pelajaran, kemudahan untuk dibaca dan digunakan, serta kualitas fisik buku. Dengan perkataan lain buku teks pelajaran harus memenuhi syarat kegrafikaan.  

D.    Fungsi dan peranan buku teks
1.      Peranan buku teks
a)      Mencerminkan suatu sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai penagjaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran yang disajikan.
b)      Menyajikan suatu sumber pokok masalah yang kaya, mudah dibaca dan bervariasi yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa, sebagai dasar bagi program-program kegiatan yang disarankan dimana keterampilan-keterampilan ekspresional diperoleh di bawah kondisi-kondisi yang menyerupai kehidupan yang sebenarnya.
c)      Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap mengenai keterampila-keterampilan ekspresional yang mengemban masalah pokok dalam komunikasi.
d)      metode da sarana penyajian bahan dalam buku teks harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Misalnya harus menarik, menantang, merangsang, bervariasi sehingga siswa benar-benar termotivasi untuk mempelajari buku teks tersebut,
e)      Menyajikan fiksasi (perasaan yang mendalam) awal yang perlu dan juga sebagai penunjang bagi latihan-latihan dan tugas-tugas praktis.
f)       Di sampin sebagai sumber bahan buku teks juga berperan sebagai sumber atau alat evaluasi dan pengajaran remidial yang serasi dan tepat guna (green dan petty dalam tarigan 1986)

2.      Fungsi buku teks bagi guru 
Fungsi buku teks bagi guru adalah sebagai pedoman untuk mengidentifikasi apa yang harus diajarkan atau dipelajari oleh siswa, mengetahui urutan penyajian bahan ajar, mengetahui teknik dan metode pengajaranya, memperoleh bahan ajar secara mudah, mdan menggunaknya sebagai alat pembelajaran siswa di dalam atau diluar sekolah (Krisanjaya 1997:85).

3.      Fungsi buku teks bagi siswa
Fungsi buku teks bagi siswa adalah sebagi sarana kepastian tentang apa yang ia pelajari, alat kontrol untuk mengetahui seberapa banyak dan seberapa jauh ia telah menguasai materi pelajaran, alat belajar (di luar kelas buku teks berfungsi sebagai guru) di mana ia dapat menemukan petunjuk, teori, maupun konsep danbahan-bahan latihan atau evaluasi (Krisanjaya 1997:86).

1 komentar: