A.
Pendahuluan
Dalam proses pemilihan sumber belajar
yang efektif dan efisien, isi dan tujuan pembelajaran haruslah sesuai dengan karakteristik
sumber belajar tertentu. Untuk memilih berbagai jenis atau komponen sumber
belajar seperti yang dikemukakan Anderson (1987:27) dan AECT (1986:2 dan 73),
yaitu ada 6 jenis sumber belajar, dapat juga
digunakan sebagai langkah-langkahpemilihan secara menyeluruh, yaitu :
1.
Merumuskan tujuan yang
akan dicapai dengan penggunaan sumber belajar secara jelas. Dalam contoh ini,
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah “pebelajar dapat memahami isi
pesan yang tersurat dalam bahan bacaan media surat kabar melalui proses
pembelajaran membaca pemahaman.
2.
Menentukan isi pesan yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan. Dalam contoh ini, isi pesan yang diperlukan
disesuaikan dengan GBPP SD 1993/1994 Kelas IV cawu I, yaitu ada enam tema yang
meliputi: kegiatan, peristiwa, kesenian, transportasi, olahraga, dan pertanian.
3.
Mencari bahan
pembelajaran (materials) yang memuat isi pesan. Dalam contoh ini bahan
pembelajaran yang dipergunakan adalah memanfaatkan surat kabar terbitan kota di
Surabaya yaitu Jawa Pos, Surabaya Post dan Surya.
4.
Menentukan apakah perlu
menggunakan sumber belajar orang, seperti guru, pakar bidang ilmu, tokoh
masyarakat dan sebagainya. Dalam contoh ini: misalnya hanya memanfaatkan guru
kelas di sekolah yang ada.
5.
Menentukan apakah perlu
menggunakan peralatan untuk mentransmisikan isi pesan. Dalam contoh ini:
misalnya; cukup menggandakan bahan bacaan tersebut dengan cara memphotocopy
sesuai dengan jumlah pebelajar yang ada atau kebutuhan yang diperlukan.
6.
Memilih peralatan yang
sesuai dengan kebutuhan untuk menstranmisikan isi pesan. Dalam contoh ini,
peralatan lain yang diperlukan adalah sebuah daftar padanan kata-kata yang
dianggap asing bagi pebelajar (semacam kamus). Daftar ini disiapkan oleh guru
dengan mendasarkan isi pesan yang tertuang dalam bahan bacaan.
7.
Menentukan teknik
penyajian pesan. Dalam contoh ini: misalnya, teknik pembelajaran yang digunakan
adalah ceramah, tugas, dan tanya jawab.
8.
Menentukan latar
(setting) lingkungan tempat berlangsung kegiatan penggunaan sumber belajar.
Dalam contoh ini, latar yang dipergunakan adalah ruang kelas dengan pendekatan
pembelajaran klasikal.
9.
Menggunakan semua sumber
belajar yang telah dipilih atau ditentukan dengan efektif efisien. Dalam contoh
ini, proses pembelajaran dilaksanakan dengan kesepakatan jadwal yang telah
ditetapkan, yaitu enam kali pertemuan untuk proses pembelajaran, sesuai dengan
jumlah tema selama satu catur wulan ditambah dengan satu kali pertemuan untuk
pelaksanaan pra tes.
10.
Mengadakan penilaian
sumber belajar. Dalam contoh ini: sumber belajar sebelum diterapkan pada subyek
pembelajaran yang sesungguhnya diadakan terlebih dahulu uji coba pada subyek
yang bukan sasaran pembelajaran.
B.
Pengertian bahan ajar
Bahan ajar atau materi pembelajaran(instructional materials) secara garis besar terdiri dari
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka
mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci,
jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep,
prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Termasuk jenis materi fakta adalah nama-nama
obyek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, dsb. (Ibu kota
Negara RI adalah Jakart; Negara RI merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945).
Termasuk materi konsep adalah pengertian, definisi, ciri khusus, komponen atau
bagian suatu obyek (Contoh kursi adalah tempat duduk berkaki empat, ada
sandaran dan lengan-lengannya).
Termasuk materi prinsip adalah dalil, rumus,
adagium, postulat, teorema, atau hubungan antar konsep yang menggambarkan
“jika..maka….”, misalnya “Jika logam dipanasi maka akan memuai”, rumus
menghitung luas bujur sangkar adalah sisi kali sisi.
Materi jenis prosedur adalah materi yang
berkenaan dengan langkah-langkah secara sistematis atau berurutan dalam
mengerjakan suatu tugas. Misalnya langkah-langkah mengoperasikan peralatan
mikroskup, cara menyetel televisi. Materi jenis sikap (afektif) adalah materi
yang berkenaan dengan sikap atau nilai, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang,
tolong-menolong, semangat dan minat belajar, semangat bekerja, dsb.
Untuk membantu memudahkan memahami keempat jenis materi pembelajaran
aspek kognitif tersebut, perhatikan tabel di bawah ini.
Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran itu harus diajarkan atau
disampaikan dalam kegiatan pembelajran. Ditinjau dari pihak siswa bahan ajar
itu harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang
disusun berdasar indikator pencapaian belajar.
C. Prinsip-prinsip pemilihan bahan ajar
Ada beberapa
prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar atau materi
pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi
prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan.
1.
Prinsip relevansi artinya
keterkaitan.
Materi pembelajaran hendaknya relevan
atau ada kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Sebagai misal, jika kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa
berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa
fakta atau ghbahan hafalan.
2.
Prinsip konsistensi
artinya keajegan.
Jika kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus
meliputi empat macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah pengoperasian bilangan yang
meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka materi yang
diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian.
3.
Prinsip kecukupan
Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya
cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan.
Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika
terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga
yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
D. Langkah-langkah pemilihan bahan ajar
Sebelum melaksanakan pemilihan bahan ajar, terlebih dahulu
perlu diketahui kriteria pemilihan bahan ajar. Kriteria pokok pemilihan bahan
ajar atau materi pembelajaran adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Hal ini berarti bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh
guru di satu pihak dan harus dipelajari siswa di lain pihak hendaknya berisikan
materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Dengan kata lain, pemilihan bahan ajar
haruslah mengacu atau merujuk pada standar kompetensi.
Setelah diketahui kriteria pemilihan
bahan ajar, sampailah kita pada langkah-langkah pemilihan bahan ajar. Secara
garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi pertama-tama
mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar. Langkah
berikutnya adalah mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar. Langkah
ketiga memilih bahan ajar yang
sesuai atau relevan dengan
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah teridentifikasi tadi.
Terakhir adalah memilih sumber bahan ajar.
Secara lengkap, langkah-langkah pemilihan bahan ajar dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Mengidentifikasi
aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar
a)
Sebelum menentukan materi
pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasi aspek-aspek standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari atau dikuasai siswa.
Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek standar kompetensi dan
kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan
pembelajaran. Setiap aspek
standar kompetensi tersebut memerlukan materi pembelajaran atau bahan ajar yang
berbeda-beda untuk membantu pencapaiannya.
2.
Identifikasi jenis-jenis
materi pembelajaran
Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar kompetensi,
materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci
dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip dan prosedur
(Reigeluth, 1987).
a)
Materi jenis fakta adalah
materi berupa nama-nama
objek, nama tempat, nama orang, lambang, peristiwa sejarah, nama bagian atau
komponen suatu benda, dan lain sebagainya.
b)
Materi konsep berupa
pengertian, definisi, hakekat, inti isi.
c)
Materi jenis
prinsip berupa dalil, rumus, postulat adagium, paradigma, teorema.
d)
Materi jenis prosedur
berupa langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut, misalnya
langkah-langkah menelpon, cara-cara pembuatan telur asin atau cara-cara
pembuatan bel listrik.
e)
Materi pembelajaran aspek
afektif meliputi: pemberian respon, penerimaan (apresisasi), internalisasi, dan
penilaian.
f)
Materi pembelajaran aspek
motorik terdiri dari gerakan awal, semi rutin, dan rutin.
3.
Memilih jenis
materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar
Pilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi
yang telah ditentukan. Perhatikan pula jumlah atau ruang lingkup yang cukup
memadai sehingga mempermudah siswa dalam mencapai standar kompetensi.
Berpijak dari aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang telah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah memilih jenis
materi yang sesuai dengan aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi
dan kompetensi dasar tersebut. Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk jenis fakta, konsep,
prinsip, prosedur, afektif, atau gabungan lebih daripada satu jenis materi. Dengan
mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan
mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya. Setelah jenis materi
pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih jenis materi
tersebut yang sesuai dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa. Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting untuk
keperluan mengajarkannya. Sebab, setiap jenis materi pembelajaran memerlukan
strategi pembelajaran atau metode, media, dan sistem evaluasi/penilaian yang berbeda-beda. Misalnya metode mengajarkan
materi fakta atau hafalan adalah dengan menggunakan “jembatan keledai”,
“jembatan ingatan” (mnemonics), sedangkan metode untuk mengajarkan prosedur
adalah “demonstrasi”.
Cara yang paling mudah untuk menentukan jenis materi
pembelajaran yang akan diajarkan adalah dengan jalan mengajukan pertanyaan
tentang kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa.
Dengan mengacu pada kompetensi dasar, kita akan mengetahui
apakah materi yang harus kita ajarkan berupa fakta, konsep, prinsip, prosedur,
aspek sikap, atau psikomotorik. Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan penuntun
untuk mengidentifikasi jenis materi pembelajaran:
a)
Apakah kompetensi dasar
yang harus dikuasai siswa berupa mengingat nama suatu objek, simbul atau suatu
peristiwa? Kalau jawabannya “ya” maka materi pembelajaran yang harus diajarkan
adalah “fakta”.
Contoh:
Nama-nama ibu kota
kabupaten, peristiwa sejarah, nama-nama organ tubuh manusia.
b)
Apakah kompetensi dasar
yang harus dikuasai siswa berupa kemampuan untuk menyatakan suatu definisi,
menuliskan ciri khas sesuatu, mengklasifikasikan atau mengelompokkan beberapa
contoh objek sesuai dengan suatu definisi ? Kalau jawabannya “ya” berarti materi yang
harus diajarkan adalah “konsep”.
Contoh :
Seorang guru menunjukkan
beberapa tumbuh-tumbuhan kemudian siswa diminta untuk mengklasifikasikan atau
mengelompokkan mana yang termasuk tumbuhan berakar serabut dan mana yang
berakar tunggang.
c)
Apakah kompetensi
dasar yang harus dikuasai siswa berupa menjelaskan atau melakukan
langkah-langkah atau prosedur secara urut atau membuat sesuatu ? Bila “ya” maka
materi yang harus diajarkan adalah “prosedur”.
Contoh :
Langkah-langkah mengatasi
permasalahan dalam mewujudkan masyarakat demokrasi; langkah-langkah cara
membuat magnit buatan; cara-cara membuat sabun mandi, cara membaca sanjak, cara
mengoperasikan komputer, dsb.
d)
Apakah kompetensi dasar
yang harus dikuasai siswa berupa menentukan hubungan antara beberapa konsep,
atau menerapkan hubungan antara berbagai macam konsep ? Bila jawabannya “ya”, berarti materi pembelajaran yang
harus diajarkan termasuk dalam kategori “prinsip”.
Contoh :
Hubungan hubungan antara
penawaran dan permintaan suatu barang dalam lalu lintas ekonomi. Jika
permintaan naik sedangkan penawaran tetap, maka harga akan naik. Cara
menghitung luas persegi panjang. Rumus luas persegi panjang adalah panjang
dikalikan lebar.
e)
Apakah kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa berupa memilih berbuat atau tidak berbuat berdasar pertimbangan
baik buruk, suka tidak suka, indah tidak indah? Jika jawabannya “Ya”, maka
materi pembelajaran yang harus diajarkan berupa aspek afektif, sikap, atau
nilai.
Contoh:
Ali memilih mentaati
rambu-rambu lalulintas meskpipun terlambat masuk sekolah setelah di sekolah
diajarkan pentingnya mentaati peraturan lalulintas.
Apakah kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa berupa melakukan perbuatan secara fisik? Jika jawabannya “Ya”,
maka materi pembelajaran yang harus diajarkan adalah aspek motorik.
Contoh:
Dalam pelajaran lompat
tinggi, siswa diharapkan mampu melompati mistar 125 centimeter. Materi
pembelajaran yang harus diajarkan adalah teknik lompat tinggi.
4.
Memilih
sumber bahan ajar
Setelah jenias materi ditentukan langkah berikutnya adalah
menentukan sumber bahan ajar. Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat kita
temukan dari berbagai sumber seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran,
internet, media audiovisual, dsb.
E.
Prinsip Pemilihan Materi Ajar
Pemilihan bahan ajar perlu
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Relevansi
Relevansi
bermakna bahwa materi yang disampaikan relevan dengan standard kompetensi dasar
sebagai pengejawantahan kurikulum. Pada kompetensi dasar tersirat konsep yang
harus diajarkan dan karakteristik konsepnya. Jika konsep merujuk pada jenis
konsep tentu diperlukan strategi pengajaran spesifik sebaiknya siswa diberikan
fakta-fakta konkrit kemudian sisiwa dapat membantu inferensi dari interaksi
fakta-fakta yang dikemukakan oleh guru.
2.
Konsistensi/Keajegan
Materi
pelajaran harus memiliki keajegan hal ini dikaitkan dengan prinsip bahwa materi
yang diajarkan sesuai dengan keluasan kompetensi dasarnya. Jika pada kompetensi
dasar tercantum kalimat "Memahami struktur atom sifat-sifat periodik unsur
dan ikatan kimia" maka materi yang diajarkan harus meliputi struktur atom,
sifat-sifat periodik unsur dan ikatan kimia.
3.
Kecukupan
Prinsip
kecukupan bearti bahwa materi yang diajarkan tidak boleh terlalu dalam ataupun
terlalu sedikit. Materi ajar yang disampaikan harus cukup memadai untuk
membantu siswa mencapai kompetensi dasarnya.
F. Langkah
Pemilihan Materi Ajar
Kriteria pokok pemilihan materi pembelajaran adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar. Setelah diketahui kriteria pemilihan bahan ajar, sampailah pada langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi:
1. Identifikansi aspek-aspek yang
terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Setiap
standar kompetensi dan kompetensi dasar memiliki aspek yang berbeda baik materi
ajar, maupun strategi pengajarannya. Jenis materi fakta tentu menghendaki
referensi yang lengkap seperti ensiklopedi dan rumus-rumus secara akurat.
Materi bersifat fakta pun dengan segera akan menuntut cara mengajar yag
spesifik misalnya dengan memberikan cara menghafalkan unsur kimia dengan
jembatan keledai.
2. Identifikasi jenis-jenis materi bahan ajar.
Jenis
materi diketahui bervariasi seperti materi bersifat fakta, konsep, prinsip,
prosedur. Selain itu terdapat jenis materi yang menekankan pada ranah afektif,
psikomotor. Pada pembelajaran sains materi yang bersifat prinsip dan prosedural
akan memilih strategi pengajaran praktikum. Berbagai jenis praktikum memiliki
variasinya. Prkatikum yang bersifat guided dan free discovery/inquiry
menghendaki variasi referensi yang harus diperoleh siswa baik melalui internet,
perpustakaan, maupun wawancara pakar. Materi yang bersifat afektif seperti
pemberian respon, penerimaan (apresiasi), internalisasi, dan penilaian. Materi
pembelajaran aspek motorik terdiri dari keterampilan siswa dalam menggunakan
mikroskop dan melakukan titrasi zat.
3. Memilih bahan ajar yang sesuai atau
relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Bahan ajar mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasarnya. Dengan mengacu pada kompetensi dasar, kita akan mengetahui apakah materi yang harus kita ajarkan berupa fakta, konsep, prinsip, prosedur, aspek sikap, atau psikomotorik.
Bahan ajar mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasarnya. Dengan mengacu pada kompetensi dasar, kita akan mengetahui apakah materi yang harus kita ajarkan berupa fakta, konsep, prinsip, prosedur, aspek sikap, atau psikomotorik.
4. Memilih sumber bahan ajar.
Sumber bahan
ajar dapat diperoleh melalui internet, buku, wawancara pakar, ensiklopedi,
kliping koran atau majalah yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar