A. TIPE
CONNECTED
Pembelajaran
terpadu model connected adalah model pembelajaran yang
meng-hubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain,
satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas dilakukan pada satu hari
dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang
dipelajari pada satu semester dengan ide-ide yang dipelajari pada semester
berikutnya dalam satu bidang studi (Tim Pengembang PGSD, 1997: 14).
Model Connected (terhubung)
menekankan pada perlu adanya integrasi inter bidang studi itu sendiri. Selain
itu, model terhubung juga secara nyata menghubungkan satu konsep dengan konsep
lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain,
tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari
berikutnya, serta ide-ide yang dipelajari pada satu semester dengan semester
berikutnya. Hal ini terkait dengan upaya menghindari terjadinya penjejalan
kurikulum dalam proses pembelajaran, sebagai akibat dari mengejar target
kurikulum.
Dalam model
Pembelajaran connected, makna “terhubung” tidak diartikan menghubungkan
beberapa disiplin ilmu yang memiliki karakteristik yang mirip. Tiap-tiap
disiplin ilmu tetap berada pada posisinya masing-masing. Makna “terhubung”
dimaksudkan untuk menghubungkan materi-materi dalam satu disiplin ilmu. Dengan
menggunakan model connected, dimungkinkan materi-materi yang memiliki
keterkaitan dapat dipadukan menjadi satu aktivitas pembelajaran sehingga materi
dapat mudah dikuasai siswa dan tidak terpecah-pecah. Dengan model connected,
dimungkinkan siswa akan mampu menuangkan ide-ide, gagasan, dan keterampilannya
sehingga sangat dimungkinkan antar tema, materi, bab, maupun keterampilan dapat
saling terpadu menjadi satu kesatuan pemahaman yang utuh.
Pembelajaran terpadu dengan
menggunakan metode conected menuntut pemahaman dan kreatifitas guru dan siswa
dalam menuangkan ide-ide ke dalam suatu pembelajaran yang efektif. Dalam
hal ini, fokus utama tetap berada pada siswa (student oriented) sebagai
pelaku utama pembelajaran. Guru dapat mengajak siswa bermusyawarah dalam
menentukan materi-materi yang sekiranya memiliki keterkaitan untuk dipadukan
dalam suatu aktifitas belajar mengajar. Selanjutnya guru membuat rencana
pembelajaran yang mengakomodir materi-materi secara terintegrasi dengan tetap
mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar.
B. KELEBIHAN
CONNECTED
Beberapa kelebihan dari model
terhubung (connected) adalah sebagai berikut :
1.
Dampak positif dari mengaitkan ide-ide dalam satu
bidang studi adalah siswa memperoleh gambaran yang luas sebagaimana suatu
bidang studi yang terfokus pada suatu aspek tertentu.
2.
siswa dapat
mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus, sehingga terjadilah
proses internalisasi.
3.
menghubungkan ide-ide dalam suatu bidang studi sangat
memungkinkan bagi siswa untuk mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta
mengasimilasi ide-ide secara terus menerus sehingga memudahkan untuk terjadinya
proses transfer ide-ide dalam memecahkan masalah.
C. KELEMAHAN
CONNECTED
Di samping mempunyai kelebihan,
model terhubung ini juga mempunyai kekurangan sebagai berikut :
1. Masih
kelihatan terpisahnya antar bidang studi,
2. Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim,
sehingga isi dari pelajaran tetap saja terfokus tanpa merentangkan
konsep-konsep serta ide-ide antar bidang studi, dan
3. Dalam
memadukan ide-ide dalam satu bidang studi, maka usaha untuk mengembangkan
keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan.
D. IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN TERPADU TIPE CONNECTED DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
Model
connected pada dasarnya menghubungkan topik-topik dalam satu disiplin ilmu.
Konsep-konsep yang saling terhubung tersebut mengarah pada pengulangan
(review), rekonseptualisasi, dan asimilasi gagasan-gagasan dalam suatu disiplin
ilmu. Dalam model connected, hubungan antar disiplin ilmu tidak berkaitan,
content tetap focus pada satu disiplin ilmu.
Dalam proses belajar mengajar, model
connected digunakan untuk menghubungkan beberapa materi atau kompetensi
tertentu yang memiliki karakteristik yang saling terkait dengan tetap
berpedoman pasa standar kompetensi dan kompetensi dasar. Adapun cara menghubungkan
materi-materi yang saling terkait tersebut ialah dengan membuat “jembatan
pengetahuan”. Jembatan pengetahuan dapat berupa wacana, berita, diskusi, alat
peraga dan lain-lain yang dianggap mampu mengantarkan pemahaman siswa dari
materi satu ke materi brikutnya. Materi-materi yang tidak memiliki keterkaitan
tidak bisa dipaksakan untuk dihubungkan. Jika dipaksakan, dimungkinkan siswa
akan semakin bingung dalam merekonstruksi pengetahuan.
Sintaks (pola urutan) dari model
pembelajaran terpadu tipe connected (terhubung) menurut Prabowo (2000:11 – 14)
sebagai berikut :
A.
Tahap Perencanaan :
1. Menentukan
tujuan pembelajaran umum
2. Menentukan
tujuan pembelajaran khusus
B.
Langkah-langkah
yang ditempuh oleh guru :
1.
Menyampaikan konsep pendukung yang harus dikuasai
siswa (materi prasyarat)
2.
Menyampaikan konsep-konsep yang hendak dikuasai oleh
siswa
3.
Menyampaikan keterampilan proses yang dapat
dikembangkan
4.
Menyampaikan alat dan bahan yang akan digunakan /
dibutuhkan
5.
Menyampaikan pertanyaan kunci
C.
Tahap Pelaksanaan, meliputi :
1.
Pengelolaan kelas; dengan membagi kelas kedalam
beberapa kelompok
2.
Kegiatan proses
3.
Kegiatan pencatatan data
4.
Diskusi secara klasikal
D.
Evaluasi,
meliputi :
1. evaluasi
proses , berupa :
a) ketepatan
hasil pengamatan
b) ketepatan
dalam penyusunan alat dan bahan
c) ketepatan
siswa saat menganalisis data
2. evaluasi
produk :
a) penguasaan
siswa terhadap konsep-konsep / materi sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus
yang telah ditetapkan.
3. evaluasi
psikomotor :
a) kemampuan
penguasaan siswa terhadap penggunaan alat ukur.
KESIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan diatas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pembelajaran terpadu
tipe connected (terhubung) adalah metode terpadu yang menghubungkan
bagian-bagian topik, tema, materi-materi maupun pengalaman-pengalaman antar
semester, tetapi masih tetap berada pada satu disiplin ilmu.
Metode connected digunakan untuk
mengkaitkan beberapa bagian materi menjadi satu kesatuan yang utuh dan saling
terkait sehingga siswa mampu menyerap informasi secara utuh dan dapat
meningkatkan kreatifitas siswa untuk melahirkan pengetahuan-pengetahuan baru
sesuai dengan kemampuannya.
Dalam metode connected, fokus
pembelajaran berpusat pada siswa sebagai pelaku utama pembelajaran. Dalam hal
ini, guru bersama-sama siswa merencanakan, membuat, dan melaksanakan pembelajaran
yang efektif dan berkelanjutan dengan tetap mengacu pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar.
Dengan pembelajaran terpadu
menggunakan metode connected, diharapkan pemikiran siswa akan berkembang tanpa
dibatasi oleh materi-materi dan tuntutan pembelajaran yang justru akan
membingungkan siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar